Sabtu, 05 Oktober 2013

LAPORAN PRAKTIKUM

BAB I
VITAMIN D

I.    TUJUAN
Setelah melakukan eksperimen ini, diharapkan mahasiswa dapat :
1.    Mengidentifikasi vitamin A, D, E, B1, B2, B6 dan C secara kualitatif dengan reaksi warna.
2.    Menjalaskan reaksi kimia yang mendasari identifikasi vitamin dalam makanan.
II.    DASAR TEORI
Vitamin adalah suatu senyawa kimia organik yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup dan fungsi normalnya. Kebutuhan tubuh akan vitamin relatif sangat kecil yaitu sekitar beberapa mikrogram sampai beberapa gram saja. Namun demikian vitamin harus ada dalam makanan, karena  tubuh tidak dapat mensintesis sendiri kecuali beberapa misalkan vitamin K.
Kekurangan atau tidak adanya vitamin di dalam tubuh akan mengakibatkan terganggunya proses-proses metabolisme dan proses vital lainnya. Hal ini karena sebagian besar vitamin sebagai koenzim dari enzim yang dapat mengkatalis reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Berdasarkan kelarutannya vitamin diklasifikasikan dalam dua golongan yaitu :
1)    Vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B dan vitamin C.
2)     Vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K.
Vitamin D (C28H44O) adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohormon. Vitamin D dikenal juga dengan nama kalsiferol. Vitamin D dibagi menjadi tiga, yaitu vitamin D1 tidak digunakan karena masih merupakan senyawa campuran, vitamin D2 (Ergokalciferol) berasal dari hewan, vitamin D3 berasal dari tumbuhan. Vitamin D dapat disebut sebagai hormon, karena vitamin D dihasilkan sendiri oleh kulit dari suatu prekusor yang apabila terkena oleh sinar matahari. Fungsi khusus vitamin D adalah membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfor tersedia di dalam darah untuk diendapkan dalam proses pengerasan tulang. Sumber vitamin D yang utama adalah telur, susu sapi, mentega, daging, sereal sarapan yang difortifikasi, dan minyak ikan.             Kekurangan vitamin D menyebabkan kelainan pada tulang yang dinamakan riketsia pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kekurangan pada orang dewasa juga dapat menyebabkan osteoporosis. Kelebihan vitamin D akan menyebabkan keracunan dengan gejala kelebihan absorpsi vitamin D yang pada akhirnya menyebabkan klasifikasi berlebihan pada tulang dan jaringan tubuh, seperti ginjal, paru-paru, dan organ tubuh lainnya. Tanda-tanda kelebihan vitamin D adalah akibat hiperkalsemia, seperti lemah, sakit kepala, kurang nafsu makan, diare, muntah-muntah, gangguan mental, dan pengeluaran urin berlebihan sehingga penderita mengalami dehidrasi.
III.    PROSEDUR KERJA
1.    Alat :

a.    Tabung Reaksi
b.    Rak Tabung Reaksi
c.    Pipet Tetes
d.    Beaker Glass
e.    Kaki Tiga
f.    Kasa
g.    Pembakar Spiritus
h.    Ball filler
i.    Erlenmeyer
j.    Pipet Ukur
k.    Penjepit

2.    Bahan :
a.    Minyak Ikan
b.    Reagen Carr-Price
c.    Susu
d.    Minyak Goreng
e.    H2O2
f.    Aquades



3.    Rangkaian Alat

                                                  
Gambar 2.a            Gambar 2.b            Gambar 2.c
Tabung Reaksi        Rak Tabung Reaksi        Pipet Tetes
                                         
Gambar 2.d            Gambar 2.e            Gambar 2.f
Beker  Glass            Kaki Tiga            Kasa
                         
Gambar 2.g            Gambar 2.h                Gambar 2.i
Pembakar Spiritus        Ball Filler                Erlenmeyer      
                  
               Gambar  2.j                    Gambar 2.k
               Pipet Ukur                    Penjepit

4.    Skema Kerja


Dimasukkan
   
                                                                                Ditambahkan


                                                                                 Dimasukkan




   


IV.    HASIL DAN PEMBAHASAN
a.    Hasil Pengamatan
Sample    Warna bagian atas    Warna bagian bawah (endapan)
Minyak ikan    Hitam    Ungu muda
Minyak goreng    Hijau layu kekuningan    Putih pekat
Susu Kental    Coklat kehitaman    Ungu muda
Susu Cair    Coklat muda    Putih

b.    Pembahasan
1)    Sample minyak ikan
Pada praktikum uji keberadaan vitamin D, sample pokok yang kami yakini mengandung vitamin D adalah minyak ikan. Hal itu dapat diketahui dari kandungan komposisi vitamin D pada minyak ikan. Sehingga kami menjadikan perubahan warna pada pengujian vitamin D pada minyak ikan sebagai acuan dalam pengamatan untuk sampel-sampel selanjutnya, yaitu minyak goreng dan susu.
Untuk menguji keberadaan vitamin D mula-mula sampel minyak ikan dalam tabung reaksi ditetesi dengan 5 tetes larutan H2O2 dalam lemari asam, kemudian larutan dipanaskan hingga gelembung hilang namun belum mendidih. Kemudian tabung reaksi didinginkan dengan air kran mengalir. Setelah tabung reaksi dingin ditambahkan reagen carr-price sebanyak 1 ml. Perubahan warna yang teramati adalah larutan berubah menjadi hitam, dan endapan berwarna ungu muda.
Perubahan warna itu kami jadikan acuan untuk mengamati adanya vitamin D pada minyak goreng dan susu.
a.    Sampel minyak goreng
Dengan cara dan langkah yang sama hanya penggunaan minyak ikan kami ganti dengan 1 ml minyak goreng. Dan perubahan warna yang teramati adalah larutan minyak goreng berubah menjadi hijau layu kekuningan dan endapannya berubah menjadi putih pekat. Berdasarkan kemiripan warna kami simpulkan minyak goreng mengandung vitamin D.
b.    Sampel susu
Untuk menguji vitamin D dalam susu cara dan langkahnya sama seperti pada pengujian vitamin D dalam minyak ikan dan minyak goreng. Pengujian vitamin D dalam susu, susu yang akan diuji dibagi dua jenis yaitu susu kental dan susu yang ditambahkan dengan aquades (susu cair). Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan perubahan warna pada susu kental denga susu cair berbeda yaitu larutan coklat kehitaman dan endapan ungu muda yang terjadi pada susu kental sedangkan pada susu cair perubahan warna yang terjadi yaitu adanya larutan coklat muda dan endapan berwarna putih. Hal ini terjadi karena adanya penambahan aquades pada susu cair yang menyebab perbedaan perubahan warna.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan bahwa susu kental dan susu cair mengandung vitamin D walaupun dengan kadar/komposisi yang sedikit hal ini dapat dilihat dari perubahan warna yang terjadi pada sampel minyak ikan yang kami jadikan patokan untuk menentukan suatu sampel mengandung vitamin D.



V.    SIMPULAN DAN SARAN
1)    Kesimpulan
a.    Sampel minyak ikan positif mengandung vitamin D
b.    Sampel minyak goreng positif mengandung vitamin D
c.    Sampel susu mengandung vitamin D, tetapi dalam jumlah sedikit
2)    Saran
a.    Sebelum memulai praktikum, dianjurkan agar setiap praktikan mempelajari dan memahami prosedur kerja, alat dan bahan agar tidak mengalami kesulitan saat praktikum.
b.    Perhatikan dan cermati pada saat pereaksian berlangsung, kurang cermatnya dalam meneteskan larutan dapat menyebabkan bekurangnya keakuratan praktikum.
c.    Berhati- hati dalam meneteskan larutan H2O2 kedalam larutan yang berada di tabung reaksi. Teteskan larutan H2O2 mengenai dinding tabung reaksi terlebih dahulu, sebab H2O2 bersifat keras.
d.     Berhati- hati dalam penggunaan maupun dalam membersihkan alat-alat yang merupakan sisa pakai reagen carr-price, sebab carr-price akan mengeras/mengendap jika terkena air

VI.    DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Praktikum Kimia Organik-Biokimia 2013 Buku Petunjuk Praktikum Kimia Organik–Biokimia Teknik Kimia FT UNNES Semarang.
http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_D , diakses pada hari Minggu, 22 September 2013 pukul 08.36 WIB
http://theodorabean.blogspot.com/2011/10/laporan-vitamin-d.html , diakses pada hari Minggu, 22 September 2013 pukul 09.13 WIB
BAB I
VITAMIN D

I.    TUJUAN
Setelah melakukan eksperimen ini, diharapkan mahasiswa dapat :
1.    Mengidentifikasi vitamin A, D, E, B1, B2, B6 dan C secara kualitatif dengan reaksi warna.
2.    Menjalaskan reaksi kimia yang mendasari identifikasi vitamin dalam makanan.
II.    DASAR TEORI
Vitamin adalah suatu senyawa kimia organik yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup dan fungsi normalnya. Kebutuhan tubuh akan vitamin relatif sangat kecil yaitu sekitar beberapa mikrogram sampai beberapa gram saja. Namun demikian vitamin harus ada dalam makanan, karena  tubuh tidak dapat mensintesis sendiri kecuali beberapa misalkan vitamin K.
Kekurangan atau tidak adanya vitamin di dalam tubuh akan mengakibatkan terganggunya proses-proses metabolisme dan proses vital lainnya. Hal ini karena sebagian besar vitamin sebagai koenzim dari enzim yang dapat mengkatalis reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Berdasarkan kelarutannya vitamin diklasifikasikan dalam dua golongan yaitu :
1)    Vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B dan vitamin C.
2)     Vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K.
Vitamin D (C28H44O) adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohormon. Vitamin D dikenal juga dengan nama kalsiferol. Vitamin D dibagi menjadi tiga, yaitu vitamin D1 tidak digunakan karena masih merupakan senyawa campuran, vitamin D2 (Ergokalciferol) berasal dari hewan, vitamin D3 berasal dari tumbuhan. Vitamin D dapat disebut sebagai hormon, karena vitamin D dihasilkan sendiri oleh kulit dari suatu prekusor yang apabila terkena oleh sinar matahari. Fungsi khusus vitamin D adalah membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfor tersedia di dalam darah untuk diendapkan dalam proses pengerasan tulang. Sumber vitamin D yang utama adalah telur, susu sapi, mentega, daging, sereal sarapan yang difortifikasi, dan minyak ikan.             Kekurangan vitamin D menyebabkan kelainan pada tulang yang dinamakan riketsia pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kekurangan pada orang dewasa juga dapat menyebabkan osteoporosis. Kelebihan vitamin D akan menyebabkan keracunan dengan gejala kelebihan absorpsi vitamin D yang pada akhirnya menyebabkan klasifikasi berlebihan pada tulang dan jaringan tubuh, seperti ginjal, paru-paru, dan organ tubuh lainnya. Tanda-tanda kelebihan vitamin D adalah akibat hiperkalsemia, seperti lemah, sakit kepala, kurang nafsu makan, diare, muntah-muntah, gangguan mental, dan pengeluaran urin berlebihan sehingga penderita mengalami dehidrasi.
III.    PROSEDUR KERJA
1.    Alat :

a.    Tabung Reaksi
b.    Rak Tabung Reaksi
c.    Pipet Tetes
d.    Beaker Glass
e.    Kaki Tiga
f.    Kasa
g.    Pembakar Spiritus
h.    Ball filler
i.    Erlenmeyer
j.    Pipet Ukur
k.    Penjepit

2.    Bahan :
a.    Minyak Ikan
b.    Reagen Carr-Price
c.    Susu
d.    Minyak Goreng
e.    H2O2
f.    Aquades



3.    Rangkaian Alat

                                                  
Gambar 2.a            Gambar 2.b            Gambar 2.c
Tabung Reaksi        Rak Tabung Reaksi        Pipet Tetes
                                         
Gambar 2.d            Gambar 2.e            Gambar 2.f
Beker  Glass            Kaki Tiga            Kasa
                         
Gambar 2.g            Gambar 2.h                Gambar 2.i
Pembakar Spiritus        Ball Filler                Erlenmeyer      
                  
               Gambar  2.j                    Gambar 2.k
               Pipet Ukur                    Penjepit

4.    Skema Kerja


Dimasukkan
   
                                                                                Ditambahkan


                                                                                 Dimasukkan




   


IV.    HASIL DAN PEMBAHASAN
a.    Hasil Pengamatan
Sample    Warna bagian atas    Warna bagian bawah (endapan)
Minyak ikan    Hitam    Ungu muda
Minyak goreng    Hijau layu kekuningan    Putih pekat
Susu Kental    Coklat kehitaman    Ungu muda
Susu Cair    Coklat muda    Putih

b.    Pembahasan
1)    Sample minyak ikan
Pada praktikum uji keberadaan vitamin D, sample pokok yang kami yakini mengandung vitamin D adalah minyak ikan. Hal itu dapat diketahui dari kandungan komposisi vitamin D pada minyak ikan. Sehingga kami menjadikan perubahan warna pada pengujian vitamin D pada minyak ikan sebagai acuan dalam pengamatan untuk sampel-sampel selanjutnya, yaitu minyak goreng dan susu.
Untuk menguji keberadaan vitamin D mula-mula sampel minyak ikan dalam tabung reaksi ditetesi dengan 5 tetes larutan H2O2 dalam lemari asam, kemudian larutan dipanaskan hingga gelembung hilang namun belum mendidih. Kemudian tabung reaksi didinginkan dengan air kran mengalir. Setelah tabung reaksi dingin ditambahkan reagen carr-price sebanyak 1 ml. Perubahan warna yang teramati adalah larutan berubah menjadi hitam, dan endapan berwarna ungu muda.
Perubahan warna itu kami jadikan acuan untuk mengamati adanya vitamin D pada minyak goreng dan susu.
a.    Sampel minyak goreng
Dengan cara dan langkah yang sama hanya penggunaan minyak ikan kami ganti dengan 1 ml minyak goreng. Dan perubahan warna yang teramati adalah larutan minyak goreng berubah menjadi hijau layu kekuningan dan endapannya berubah menjadi putih pekat. Berdasarkan kemiripan warna kami simpulkan minyak goreng mengandung vitamin D.
b.    Sampel susu
Untuk menguji vitamin D dalam susu cara dan langkahnya sama seperti pada pengujian vitamin D dalam minyak ikan dan minyak goreng. Pengujian vitamin D dalam susu, susu yang akan diuji dibagi dua jenis yaitu susu kental dan susu yang ditambahkan dengan aquades (susu cair). Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan perubahan warna pada susu kental denga susu cair berbeda yaitu larutan coklat kehitaman dan endapan ungu muda yang terjadi pada susu kental sedangkan pada susu cair perubahan warna yang terjadi yaitu adanya larutan coklat muda dan endapan berwarna putih. Hal ini terjadi karena adanya penambahan aquades pada susu cair yang menyebab perbedaan perubahan warna.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan bahwa susu kental dan susu cair mengandung vitamin D walaupun dengan kadar/komposisi yang sedikit hal ini dapat dilihat dari perubahan warna yang terjadi pada sampel minyak ikan yang kami jadikan patokan untuk menentukan suatu sampel mengandung vitamin D.



V.    SIMPULAN DAN SARAN
1)    Kesimpulan
a.    Sampel minyak ikan positif mengandung vitamin D
b.    Sampel minyak goreng positif mengandung vitamin D
c.    Sampel susu mengandung vitamin D, tetapi dalam jumlah sedikit
2)    Saran
a.    Sebelum memulai praktikum, dianjurkan agar setiap praktikan mempelajari dan memahami prosedur kerja, alat dan bahan agar tidak mengalami kesulitan saat praktikum.
b.    Perhatikan dan cermati pada saat pereaksian berlangsung, kurang cermatnya dalam meneteskan larutan dapat menyebabkan bekurangnya keakuratan praktikum.
c.    Berhati- hati dalam meneteskan larutan H2O2 kedalam larutan yang berada di tabung reaksi. Teteskan larutan H2O2 mengenai dinding tabung reaksi terlebih dahulu, sebab H2O2 bersifat keras.
d.     Berhati- hati dalam penggunaan maupun dalam membersihkan alat-alat yang merupakan sisa pakai reagen carr-price, sebab carr-price akan mengeras/mengendap jika terkena air

VI.    DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Praktikum Kimia Organik-Biokimia 2013 Buku Petunjuk Praktikum Kimia Organik–Biokimia Teknik Kimia FT UNNES Semarang.
http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_D , diakses pada hari Minggu, 22 September 2013 pukul 08.36 WIB
http://theodorabean.blogspot.com/2011/10/laporan-vitamin-d.html , diakses pada hari Minggu, 22 September 2013 pukul 09.13 WIB

LAPORAN PRAKTIKUM

BAB I
VITAMIN D

I.    TUJUAN
Setelah melakukan eksperimen ini, diharapkan mahasiswa dapat :
1.    Mengidentifikasi vitamin A, D, E, B1, B2, B6 dan C secara kualitatif dengan reaksi warna.
2.    Menjalaskan reaksi kimia yang mendasari identifikasi vitamin dalam makanan.
II.    DASAR TEORI
Vitamin adalah suatu senyawa kimia organik yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup dan fungsi normalnya. Kebutuhan tubuh akan vitamin relatif sangat kecil yaitu sekitar beberapa mikrogram sampai beberapa gram saja. Namun demikian vitamin harus ada dalam makanan, karena  tubuh tidak dapat mensintesis sendiri kecuali beberapa misalkan vitamin K.
Kekurangan atau tidak adanya vitamin di dalam tubuh akan mengakibatkan terganggunya proses-proses metabolisme dan proses vital lainnya. Hal ini karena sebagian besar vitamin sebagai koenzim dari enzim yang dapat mengkatalis reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Berdasarkan kelarutannya vitamin diklasifikasikan dalam dua golongan yaitu :
1)    Vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B dan vitamin C.
2)     Vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K.
Vitamin D (C28H44O) adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohormon. Vitamin D dikenal juga dengan nama kalsiferol. Vitamin D dibagi menjadi tiga, yaitu vitamin D1 tidak digunakan karena masih merupakan senyawa campuran, vitamin D2 (Ergokalciferol) berasal dari hewan, vitamin D3 berasal dari tumbuhan. Vitamin D dapat disebut sebagai hormon, karena vitamin D dihasilkan sendiri oleh kulit dari suatu prekusor yang apabila terkena oleh sinar matahari. Fungsi khusus vitamin D adalah membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfor tersedia di dalam darah untuk diendapkan dalam proses pengerasan tulang. Sumber vitamin D yang utama adalah telur, susu sapi, mentega, daging, sereal sarapan yang difortifikasi, dan minyak ikan.             Kekurangan vitamin D menyebabkan kelainan pada tulang yang dinamakan riketsia pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kekurangan pada orang dewasa juga dapat menyebabkan osteoporosis. Kelebihan vitamin D akan menyebabkan keracunan dengan gejala kelebihan absorpsi vitamin D yang pada akhirnya menyebabkan klasifikasi berlebihan pada tulang dan jaringan tubuh, seperti ginjal, paru-paru, dan organ tubuh lainnya. Tanda-tanda kelebihan vitamin D adalah akibat hiperkalsemia, seperti lemah, sakit kepala, kurang nafsu makan, diare, muntah-muntah, gangguan mental, dan pengeluaran urin berlebihan sehingga penderita mengalami dehidrasi.
III.    PROSEDUR KERJA
1.    Alat :

a.    Tabung Reaksi
b.    Rak Tabung Reaksi
c.    Pipet Tetes
d.    Beaker Glass
e.    Kaki Tiga
f.    Kasa
g.    Pembakar Spiritus
h.    Ball filler
i.    Erlenmeyer
j.    Pipet Ukur
k.    Penjepit

2.    Bahan :
a.    Minyak Ikan
b.    Reagen Carr-Price
c.    Susu
d.    Minyak Goreng
e.    H2O2
f.    Aquades



3.    Rangkaian Alat

                                                  
Gambar 2.a            Gambar 2.b            Gambar 2.c
Tabung Reaksi        Rak Tabung Reaksi        Pipet Tetes
                                         
Gambar 2.d            Gambar 2.e            Gambar 2.f
Beker  Glass            Kaki Tiga            Kasa
                         
Gambar 2.g            Gambar 2.h                Gambar 2.i
Pembakar Spiritus        Ball Filler                Erlenmeyer      
                  
               Gambar  2.j                    Gambar 2.k
               Pipet Ukur                    Penjepit

4.    Skema Kerja


Dimasukkan
   
                                                                                Ditambahkan


                                                                                 Dimasukkan




   


IV.    HASIL DAN PEMBAHASAN
a.    Hasil Pengamatan
Sample    Warna bagian atas    Warna bagian bawah (endapan)
Minyak ikan    Hitam    Ungu muda
Minyak goreng    Hijau layu kekuningan    Putih pekat
Susu Kental    Coklat kehitaman    Ungu muda
Susu Cair    Coklat muda    Putih

b.    Pembahasan
1)    Sample minyak ikan
Pada praktikum uji keberadaan vitamin D, sample pokok yang kami yakini mengandung vitamin D adalah minyak ikan. Hal itu dapat diketahui dari kandungan komposisi vitamin D pada minyak ikan. Sehingga kami menjadikan perubahan warna pada pengujian vitamin D pada minyak ikan sebagai acuan dalam pengamatan untuk sampel-sampel selanjutnya, yaitu minyak goreng dan susu.
Untuk menguji keberadaan vitamin D mula-mula sampel minyak ikan dalam tabung reaksi ditetesi dengan 5 tetes larutan H2O2 dalam lemari asam, kemudian larutan dipanaskan hingga gelembung hilang namun belum mendidih. Kemudian tabung reaksi didinginkan dengan air kran mengalir. Setelah tabung reaksi dingin ditambahkan reagen carr-price sebanyak 1 ml. Perubahan warna yang teramati adalah larutan berubah menjadi hitam, dan endapan berwarna ungu muda.
Perubahan warna itu kami jadikan acuan untuk mengamati adanya vitamin D pada minyak goreng dan susu.
a.    Sampel minyak goreng
Dengan cara dan langkah yang sama hanya penggunaan minyak ikan kami ganti dengan 1 ml minyak goreng. Dan perubahan warna yang teramati adalah larutan minyak goreng berubah menjadi hijau layu kekuningan dan endapannya berubah menjadi putih pekat. Berdasarkan kemiripan warna kami simpulkan minyak goreng mengandung vitamin D.
b.    Sampel susu
Untuk menguji vitamin D dalam susu cara dan langkahnya sama seperti pada pengujian vitamin D dalam minyak ikan dan minyak goreng. Pengujian vitamin D dalam susu, susu yang akan diuji dibagi dua jenis yaitu susu kental dan susu yang ditambahkan dengan aquades (susu cair). Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan perubahan warna pada susu kental denga susu cair berbeda yaitu larutan coklat kehitaman dan endapan ungu muda yang terjadi pada susu kental sedangkan pada susu cair perubahan warna yang terjadi yaitu adanya larutan coklat muda dan endapan berwarna putih. Hal ini terjadi karena adanya penambahan aquades pada susu cair yang menyebab perbedaan perubahan warna.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan bahwa susu kental dan susu cair mengandung vitamin D walaupun dengan kadar/komposisi yang sedikit hal ini dapat dilihat dari perubahan warna yang terjadi pada sampel minyak ikan yang kami jadikan patokan untuk menentukan suatu sampel mengandung vitamin D.



V.    SIMPULAN DAN SARAN
1)    Kesimpulan
a.    Sampel minyak ikan positif mengandung vitamin D
b.    Sampel minyak goreng positif mengandung vitamin D
c.    Sampel susu mengandung vitamin D, tetapi dalam jumlah sedikit
2)    Saran
a.    Sebelum memulai praktikum, dianjurkan agar setiap praktikan mempelajari dan memahami prosedur kerja, alat dan bahan agar tidak mengalami kesulitan saat praktikum.
b.    Perhatikan dan cermati pada saat pereaksian berlangsung, kurang cermatnya dalam meneteskan larutan dapat menyebabkan bekurangnya keakuratan praktikum.
c.    Berhati- hati dalam meneteskan larutan H2O2 kedalam larutan yang berada di tabung reaksi. Teteskan larutan H2O2 mengenai dinding tabung reaksi terlebih dahulu, sebab H2O2 bersifat keras.
d.     Berhati- hati dalam penggunaan maupun dalam membersihkan alat-alat yang merupakan sisa pakai reagen carr-price, sebab carr-price akan mengeras/mengendap jika terkena air

VI.    DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Praktikum Kimia Organik-Biokimia 2013 Buku Petunjuk Praktikum Kimia Organik–Biokimia Teknik Kimia FT UNNES Semarang.
http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_D , diakses pada hari Minggu, 22 September 2013 pukul 08.36 WIB
http://theodorabean.blogspot.com/2011/10/laporan-vitamin-d.html , diakses pada hari Minggu, 22 September 2013 pukul 09.13 WIB
BAB I
VITAMIN D

I.    TUJUAN
Setelah melakukan eksperimen ini, diharapkan mahasiswa dapat :
1.    Mengidentifikasi vitamin A, D, E, B1, B2, B6 dan C secara kualitatif dengan reaksi warna.
2.    Menjalaskan reaksi kimia yang mendasari identifikasi vitamin dalam makanan.
II.    DASAR TEORI
Vitamin adalah suatu senyawa kimia organik yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup dan fungsi normalnya. Kebutuhan tubuh akan vitamin relatif sangat kecil yaitu sekitar beberapa mikrogram sampai beberapa gram saja. Namun demikian vitamin harus ada dalam makanan, karena  tubuh tidak dapat mensintesis sendiri kecuali beberapa misalkan vitamin K.
Kekurangan atau tidak adanya vitamin di dalam tubuh akan mengakibatkan terganggunya proses-proses metabolisme dan proses vital lainnya. Hal ini karena sebagian besar vitamin sebagai koenzim dari enzim yang dapat mengkatalis reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Berdasarkan kelarutannya vitamin diklasifikasikan dalam dua golongan yaitu :
1)    Vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B dan vitamin C.
2)     Vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K.
Vitamin D (C28H44O) adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohormon. Vitamin D dikenal juga dengan nama kalsiferol. Vitamin D dibagi menjadi tiga, yaitu vitamin D1 tidak digunakan karena masih merupakan senyawa campuran, vitamin D2 (Ergokalciferol) berasal dari hewan, vitamin D3 berasal dari tumbuhan. Vitamin D dapat disebut sebagai hormon, karena vitamin D dihasilkan sendiri oleh kulit dari suatu prekusor yang apabila terkena oleh sinar matahari. Fungsi khusus vitamin D adalah membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfor tersedia di dalam darah untuk diendapkan dalam proses pengerasan tulang. Sumber vitamin D yang utama adalah telur, susu sapi, mentega, daging, sereal sarapan yang difortifikasi, dan minyak ikan.             Kekurangan vitamin D menyebabkan kelainan pada tulang yang dinamakan riketsia pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kekurangan pada orang dewasa juga dapat menyebabkan osteoporosis. Kelebihan vitamin D akan menyebabkan keracunan dengan gejala kelebihan absorpsi vitamin D yang pada akhirnya menyebabkan klasifikasi berlebihan pada tulang dan jaringan tubuh, seperti ginjal, paru-paru, dan organ tubuh lainnya. Tanda-tanda kelebihan vitamin D adalah akibat hiperkalsemia, seperti lemah, sakit kepala, kurang nafsu makan, diare, muntah-muntah, gangguan mental, dan pengeluaran urin berlebihan sehingga penderita mengalami dehidrasi.
III.    PROSEDUR KERJA
1.    Alat :

a.    Tabung Reaksi
b.    Rak Tabung Reaksi
c.    Pipet Tetes
d.    Beaker Glass
e.    Kaki Tiga
f.    Kasa
g.    Pembakar Spiritus
h.    Ball filler
i.    Erlenmeyer
j.    Pipet Ukur
k.    Penjepit

2.    Bahan :
a.    Minyak Ikan
b.    Reagen Carr-Price
c.    Susu
d.    Minyak Goreng
e.    H2O2
f.    Aquades



3.    Rangkaian Alat

                                                  
Gambar 2.a            Gambar 2.b            Gambar 2.c
Tabung Reaksi        Rak Tabung Reaksi        Pipet Tetes
                                         
Gambar 2.d            Gambar 2.e            Gambar 2.f
Beker  Glass            Kaki Tiga            Kasa
                         
Gambar 2.g            Gambar 2.h                Gambar 2.i
Pembakar Spiritus        Ball Filler                Erlenmeyer      
                  
               Gambar  2.j                    Gambar 2.k
               Pipet Ukur                    Penjepit

4.    Skema Kerja


Dimasukkan
   
                                                                                Ditambahkan


                                                                                 Dimasukkan




   


IV.    HASIL DAN PEMBAHASAN
a.    Hasil Pengamatan
Sample    Warna bagian atas    Warna bagian bawah (endapan)
Minyak ikan    Hitam    Ungu muda
Minyak goreng    Hijau layu kekuningan    Putih pekat
Susu Kental    Coklat kehitaman    Ungu muda
Susu Cair    Coklat muda    Putih

b.    Pembahasan
1)    Sample minyak ikan
Pada praktikum uji keberadaan vitamin D, sample pokok yang kami yakini mengandung vitamin D adalah minyak ikan. Hal itu dapat diketahui dari kandungan komposisi vitamin D pada minyak ikan. Sehingga kami menjadikan perubahan warna pada pengujian vitamin D pada minyak ikan sebagai acuan dalam pengamatan untuk sampel-sampel selanjutnya, yaitu minyak goreng dan susu.
Untuk menguji keberadaan vitamin D mula-mula sampel minyak ikan dalam tabung reaksi ditetesi dengan 5 tetes larutan H2O2 dalam lemari asam, kemudian larutan dipanaskan hingga gelembung hilang namun belum mendidih. Kemudian tabung reaksi didinginkan dengan air kran mengalir. Setelah tabung reaksi dingin ditambahkan reagen carr-price sebanyak 1 ml. Perubahan warna yang teramati adalah larutan berubah menjadi hitam, dan endapan berwarna ungu muda.
Perubahan warna itu kami jadikan acuan untuk mengamati adanya vitamin D pada minyak goreng dan susu.
a.    Sampel minyak goreng
Dengan cara dan langkah yang sama hanya penggunaan minyak ikan kami ganti dengan 1 ml minyak goreng. Dan perubahan warna yang teramati adalah larutan minyak goreng berubah menjadi hijau layu kekuningan dan endapannya berubah menjadi putih pekat. Berdasarkan kemiripan warna kami simpulkan minyak goreng mengandung vitamin D.
b.    Sampel susu
Untuk menguji vitamin D dalam susu cara dan langkahnya sama seperti pada pengujian vitamin D dalam minyak ikan dan minyak goreng. Pengujian vitamin D dalam susu, susu yang akan diuji dibagi dua jenis yaitu susu kental dan susu yang ditambahkan dengan aquades (susu cair). Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan perubahan warna pada susu kental denga susu cair berbeda yaitu larutan coklat kehitaman dan endapan ungu muda yang terjadi pada susu kental sedangkan pada susu cair perubahan warna yang terjadi yaitu adanya larutan coklat muda dan endapan berwarna putih. Hal ini terjadi karena adanya penambahan aquades pada susu cair yang menyebab perbedaan perubahan warna.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan bahwa susu kental dan susu cair mengandung vitamin D walaupun dengan kadar/komposisi yang sedikit hal ini dapat dilihat dari perubahan warna yang terjadi pada sampel minyak ikan yang kami jadikan patokan untuk menentukan suatu sampel mengandung vitamin D.



V.    SIMPULAN DAN SARAN
1)    Kesimpulan
a.    Sampel minyak ikan positif mengandung vitamin D
b.    Sampel minyak goreng positif mengandung vitamin D
c.    Sampel susu mengandung vitamin D, tetapi dalam jumlah sedikit
2)    Saran
a.    Sebelum memulai praktikum, dianjurkan agar setiap praktikan mempelajari dan memahami prosedur kerja, alat dan bahan agar tidak mengalami kesulitan saat praktikum.
b.    Perhatikan dan cermati pada saat pereaksian berlangsung, kurang cermatnya dalam meneteskan larutan dapat menyebabkan bekurangnya keakuratan praktikum.
c.    Berhati- hati dalam meneteskan larutan H2O2 kedalam larutan yang berada di tabung reaksi. Teteskan larutan H2O2 mengenai dinding tabung reaksi terlebih dahulu, sebab H2O2 bersifat keras.
d.     Berhati- hati dalam penggunaan maupun dalam membersihkan alat-alat yang merupakan sisa pakai reagen carr-price, sebab carr-price akan mengeras/mengendap jika terkena air

VI.    DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Praktikum Kimia Organik-Biokimia 2013 Buku Petunjuk Praktikum Kimia Organik–Biokimia Teknik Kimia FT UNNES Semarang.
http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_D , diakses pada hari Minggu, 22 September 2013 pukul 08.36 WIB
http://theodorabean.blogspot.com/2011/10/laporan-vitamin-d.html , diakses pada hari Minggu, 22 September 2013 pukul 09.13 WIB

LAPORAN PRAKTIKUM

BAB I
VITAMIN D

I.    TUJUAN
Setelah melakukan eksperimen ini, diharapkan mahasiswa dapat :
1.    Mengidentifikasi vitamin A, D, E, B1, B2, B6 dan C secara kualitatif dengan reaksi warna.
2.    Menjalaskan reaksi kimia yang mendasari identifikasi vitamin dalam makanan.
II.    DASAR TEORI
Vitamin adalah suatu senyawa kimia organik yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup dan fungsi normalnya. Kebutuhan tubuh akan vitamin relatif sangat kecil yaitu sekitar beberapa mikrogram sampai beberapa gram saja. Namun demikian vitamin harus ada dalam makanan, karena  tubuh tidak dapat mensintesis sendiri kecuali beberapa misalkan vitamin K.
Kekurangan atau tidak adanya vitamin di dalam tubuh akan mengakibatkan terganggunya proses-proses metabolisme dan proses vital lainnya. Hal ini karena sebagian besar vitamin sebagai koenzim dari enzim yang dapat mengkatalis reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Berdasarkan kelarutannya vitamin diklasifikasikan dalam dua golongan yaitu :
1)    Vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B dan vitamin C.
2)     Vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K.
Vitamin D (C28H44O) adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohormon. Vitamin D dikenal juga dengan nama kalsiferol. Vitamin D dibagi menjadi tiga, yaitu vitamin D1 tidak digunakan karena masih merupakan senyawa campuran, vitamin D2 (Ergokalciferol) berasal dari hewan, vitamin D3 berasal dari tumbuhan. Vitamin D dapat disebut sebagai hormon, karena vitamin D dihasilkan sendiri oleh kulit dari suatu prekusor yang apabila terkena oleh sinar matahari. Fungsi khusus vitamin D adalah membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfor tersedia di dalam darah untuk diendapkan dalam proses pengerasan tulang. Sumber vitamin D yang utama adalah telur, susu sapi, mentega, daging, sereal sarapan yang difortifikasi, dan minyak ikan.             Kekurangan vitamin D menyebabkan kelainan pada tulang yang dinamakan riketsia pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kekurangan pada orang dewasa juga dapat menyebabkan osteoporosis. Kelebihan vitamin D akan menyebabkan keracunan dengan gejala kelebihan absorpsi vitamin D yang pada akhirnya menyebabkan klasifikasi berlebihan pada tulang dan jaringan tubuh, seperti ginjal, paru-paru, dan organ tubuh lainnya. Tanda-tanda kelebihan vitamin D adalah akibat hiperkalsemia, seperti lemah, sakit kepala, kurang nafsu makan, diare, muntah-muntah, gangguan mental, dan pengeluaran urin berlebihan sehingga penderita mengalami dehidrasi.
III.    PROSEDUR KERJA
1.    Alat :

a.    Tabung Reaksi
b.    Rak Tabung Reaksi
c.    Pipet Tetes
d.    Beaker Glass
e.    Kaki Tiga
f.    Kasa
g.    Pembakar Spiritus
h.    Ball filler
i.    Erlenmeyer
j.    Pipet Ukur
k.    Penjepit

2.    Bahan :
a.    Minyak Ikan
b.    Reagen Carr-Price
c.    Susu
d.    Minyak Goreng
e.    H2O2
f.    Aquades



3.    Rangkaian Alat

                                                  
Gambar 2.a            Gambar 2.b            Gambar 2.c
Tabung Reaksi        Rak Tabung Reaksi        Pipet Tetes
                                         
Gambar 2.d            Gambar 2.e            Gambar 2.f
Beker  Glass            Kaki Tiga            Kasa
                         
Gambar 2.g            Gambar 2.h                Gambar 2.i
Pembakar Spiritus        Ball Filler                Erlenmeyer      
                  
               Gambar  2.j                    Gambar 2.k
               Pipet Ukur                    Penjepit

4.    Skema Kerja


Dimasukkan
   
                                                                                Ditambahkan


                                                                                 Dimasukkan




   


IV.    HASIL DAN PEMBAHASAN
a.    Hasil Pengamatan
Sample    Warna bagian atas    Warna bagian bawah (endapan)
Minyak ikan    Hitam    Ungu muda
Minyak goreng    Hijau layu kekuningan    Putih pekat
Susu Kental    Coklat kehitaman    Ungu muda
Susu Cair    Coklat muda    Putih

b.    Pembahasan
1)    Sample minyak ikan
Pada praktikum uji keberadaan vitamin D, sample pokok yang kami yakini mengandung vitamin D adalah minyak ikan. Hal itu dapat diketahui dari kandungan komposisi vitamin D pada minyak ikan. Sehingga kami menjadikan perubahan warna pada pengujian vitamin D pada minyak ikan sebagai acuan dalam pengamatan untuk sampel-sampel selanjutnya, yaitu minyak goreng dan susu.
Untuk menguji keberadaan vitamin D mula-mula sampel minyak ikan dalam tabung reaksi ditetesi dengan 5 tetes larutan H2O2 dalam lemari asam, kemudian larutan dipanaskan hingga gelembung hilang namun belum mendidih. Kemudian tabung reaksi didinginkan dengan air kran mengalir. Setelah tabung reaksi dingin ditambahkan reagen carr-price sebanyak 1 ml. Perubahan warna yang teramati adalah larutan berubah menjadi hitam, dan endapan berwarna ungu muda.
Perubahan warna itu kami jadikan acuan untuk mengamati adanya vitamin D pada minyak goreng dan susu.
a.    Sampel minyak goreng
Dengan cara dan langkah yang sama hanya penggunaan minyak ikan kami ganti dengan 1 ml minyak goreng. Dan perubahan warna yang teramati adalah larutan minyak goreng berubah menjadi hijau layu kekuningan dan endapannya berubah menjadi putih pekat. Berdasarkan kemiripan warna kami simpulkan minyak goreng mengandung vitamin D.
b.    Sampel susu
Untuk menguji vitamin D dalam susu cara dan langkahnya sama seperti pada pengujian vitamin D dalam minyak ikan dan minyak goreng. Pengujian vitamin D dalam susu, susu yang akan diuji dibagi dua jenis yaitu susu kental dan susu yang ditambahkan dengan aquades (susu cair). Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan perubahan warna pada susu kental denga susu cair berbeda yaitu larutan coklat kehitaman dan endapan ungu muda yang terjadi pada susu kental sedangkan pada susu cair perubahan warna yang terjadi yaitu adanya larutan coklat muda dan endapan berwarna putih. Hal ini terjadi karena adanya penambahan aquades pada susu cair yang menyebab perbedaan perubahan warna.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan bahwa susu kental dan susu cair mengandung vitamin D walaupun dengan kadar/komposisi yang sedikit hal ini dapat dilihat dari perubahan warna yang terjadi pada sampel minyak ikan yang kami jadikan patokan untuk menentukan suatu sampel mengandung vitamin D.



V.    SIMPULAN DAN SARAN
1)    Kesimpulan
a.    Sampel minyak ikan positif mengandung vitamin D
b.    Sampel minyak goreng positif mengandung vitamin D
c.    Sampel susu mengandung vitamin D, tetapi dalam jumlah sedikit
2)    Saran
a.    Sebelum memulai praktikum, dianjurkan agar setiap praktikan mempelajari dan memahami prosedur kerja, alat dan bahan agar tidak mengalami kesulitan saat praktikum.
b.    Perhatikan dan cermati pada saat pereaksian berlangsung, kurang cermatnya dalam meneteskan larutan dapat menyebabkan bekurangnya keakuratan praktikum.
c.    Berhati- hati dalam meneteskan larutan H2O2 kedalam larutan yang berada di tabung reaksi. Teteskan larutan H2O2 mengenai dinding tabung reaksi terlebih dahulu, sebab H2O2 bersifat keras.
d.     Berhati- hati dalam penggunaan maupun dalam membersihkan alat-alat yang merupakan sisa pakai reagen carr-price, sebab carr-price akan mengeras/mengendap jika terkena air

VI.    DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Praktikum Kimia Organik-Biokimia 2013 Buku Petunjuk Praktikum Kimia Organik–Biokimia Teknik Kimia FT UNNES Semarang.
http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_D , diakses pada hari Minggu, 22 September 2013 pukul 08.36 WIB
http://theodorabean.blogspot.com/2011/10/laporan-vitamin-d.html , diakses pada hari Minggu, 22 September 2013 pukul 09.13 WIB
BAB I
VITAMIN D

I.    TUJUAN
Setelah melakukan eksperimen ini, diharapkan mahasiswa dapat :
1.    Mengidentifikasi vitamin A, D, E, B1, B2, B6 dan C secara kualitatif dengan reaksi warna.
2.    Menjalaskan reaksi kimia yang mendasari identifikasi vitamin dalam makanan.
II.    DASAR TEORI
Vitamin adalah suatu senyawa kimia organik yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup dan fungsi normalnya. Kebutuhan tubuh akan vitamin relatif sangat kecil yaitu sekitar beberapa mikrogram sampai beberapa gram saja. Namun demikian vitamin harus ada dalam makanan, karena  tubuh tidak dapat mensintesis sendiri kecuali beberapa misalkan vitamin K.
Kekurangan atau tidak adanya vitamin di dalam tubuh akan mengakibatkan terganggunya proses-proses metabolisme dan proses vital lainnya. Hal ini karena sebagian besar vitamin sebagai koenzim dari enzim yang dapat mengkatalis reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Berdasarkan kelarutannya vitamin diklasifikasikan dalam dua golongan yaitu :
1)    Vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B dan vitamin C.
2)     Vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K.
Vitamin D (C28H44O) adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohormon. Vitamin D dikenal juga dengan nama kalsiferol. Vitamin D dibagi menjadi tiga, yaitu vitamin D1 tidak digunakan karena masih merupakan senyawa campuran, vitamin D2 (Ergokalciferol) berasal dari hewan, vitamin D3 berasal dari tumbuhan. Vitamin D dapat disebut sebagai hormon, karena vitamin D dihasilkan sendiri oleh kulit dari suatu prekusor yang apabila terkena oleh sinar matahari. Fungsi khusus vitamin D adalah membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfor tersedia di dalam darah untuk diendapkan dalam proses pengerasan tulang. Sumber vitamin D yang utama adalah telur, susu sapi, mentega, daging, sereal sarapan yang difortifikasi, dan minyak ikan.             Kekurangan vitamin D menyebabkan kelainan pada tulang yang dinamakan riketsia pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kekurangan pada orang dewasa juga dapat menyebabkan osteoporosis. Kelebihan vitamin D akan menyebabkan keracunan dengan gejala kelebihan absorpsi vitamin D yang pada akhirnya menyebabkan klasifikasi berlebihan pada tulang dan jaringan tubuh, seperti ginjal, paru-paru, dan organ tubuh lainnya. Tanda-tanda kelebihan vitamin D adalah akibat hiperkalsemia, seperti lemah, sakit kepala, kurang nafsu makan, diare, muntah-muntah, gangguan mental, dan pengeluaran urin berlebihan sehingga penderita mengalami dehidrasi.
III.    PROSEDUR KERJA
1.    Alat :

a.    Tabung Reaksi
b.    Rak Tabung Reaksi
c.    Pipet Tetes
d.    Beaker Glass
e.    Kaki Tiga
f.    Kasa
g.    Pembakar Spiritus
h.    Ball filler
i.    Erlenmeyer
j.    Pipet Ukur
k.    Penjepit

2.    Bahan :
a.    Minyak Ikan
b.    Reagen Carr-Price
c.    Susu
d.    Minyak Goreng
e.    H2O2
f.    Aquades



3.    Rangkaian Alat

                                                  
Gambar 2.a            Gambar 2.b            Gambar 2.c
Tabung Reaksi        Rak Tabung Reaksi        Pipet Tetes
                                         
Gambar 2.d            Gambar 2.e            Gambar 2.f
Beker  Glass            Kaki Tiga            Kasa
                         
Gambar 2.g            Gambar 2.h                Gambar 2.i
Pembakar Spiritus        Ball Filler                Erlenmeyer      
                  
               Gambar  2.j                    Gambar 2.k
               Pipet Ukur                    Penjepit

4.    Skema Kerja


Dimasukkan
   
                                                                                Ditambahkan


                                                                                 Dimasukkan




   


IV.    HASIL DAN PEMBAHASAN
a.    Hasil Pengamatan
Sample    Warna bagian atas    Warna bagian bawah (endapan)
Minyak ikan    Hitam    Ungu muda
Minyak goreng    Hijau layu kekuningan    Putih pekat
Susu Kental    Coklat kehitaman    Ungu muda
Susu Cair    Coklat muda    Putih

b.    Pembahasan
1)    Sample minyak ikan
Pada praktikum uji keberadaan vitamin D, sample pokok yang kami yakini mengandung vitamin D adalah minyak ikan. Hal itu dapat diketahui dari kandungan komposisi vitamin D pada minyak ikan. Sehingga kami menjadikan perubahan warna pada pengujian vitamin D pada minyak ikan sebagai acuan dalam pengamatan untuk sampel-sampel selanjutnya, yaitu minyak goreng dan susu.
Untuk menguji keberadaan vitamin D mula-mula sampel minyak ikan dalam tabung reaksi ditetesi dengan 5 tetes larutan H2O2 dalam lemari asam, kemudian larutan dipanaskan hingga gelembung hilang namun belum mendidih. Kemudian tabung reaksi didinginkan dengan air kran mengalir. Setelah tabung reaksi dingin ditambahkan reagen carr-price sebanyak 1 ml. Perubahan warna yang teramati adalah larutan berubah menjadi hitam, dan endapan berwarna ungu muda.
Perubahan warna itu kami jadikan acuan untuk mengamati adanya vitamin D pada minyak goreng dan susu.
a.    Sampel minyak goreng
Dengan cara dan langkah yang sama hanya penggunaan minyak ikan kami ganti dengan 1 ml minyak goreng. Dan perubahan warna yang teramati adalah larutan minyak goreng berubah menjadi hijau layu kekuningan dan endapannya berubah menjadi putih pekat. Berdasarkan kemiripan warna kami simpulkan minyak goreng mengandung vitamin D.
b.    Sampel susu
Untuk menguji vitamin D dalam susu cara dan langkahnya sama seperti pada pengujian vitamin D dalam minyak ikan dan minyak goreng. Pengujian vitamin D dalam susu, susu yang akan diuji dibagi dua jenis yaitu susu kental dan susu yang ditambahkan dengan aquades (susu cair). Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan perubahan warna pada susu kental denga susu cair berbeda yaitu larutan coklat kehitaman dan endapan ungu muda yang terjadi pada susu kental sedangkan pada susu cair perubahan warna yang terjadi yaitu adanya larutan coklat muda dan endapan berwarna putih. Hal ini terjadi karena adanya penambahan aquades pada susu cair yang menyebab perbedaan perubahan warna.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan bahwa susu kental dan susu cair mengandung vitamin D walaupun dengan kadar/komposisi yang sedikit hal ini dapat dilihat dari perubahan warna yang terjadi pada sampel minyak ikan yang kami jadikan patokan untuk menentukan suatu sampel mengandung vitamin D.



V.    SIMPULAN DAN SARAN
1)    Kesimpulan
a.    Sampel minyak ikan positif mengandung vitamin D
b.    Sampel minyak goreng positif mengandung vitamin D
c.    Sampel susu mengandung vitamin D, tetapi dalam jumlah sedikit
2)    Saran
a.    Sebelum memulai praktikum, dianjurkan agar setiap praktikan mempelajari dan memahami prosedur kerja, alat dan bahan agar tidak mengalami kesulitan saat praktikum.
b.    Perhatikan dan cermati pada saat pereaksian berlangsung, kurang cermatnya dalam meneteskan larutan dapat menyebabkan bekurangnya keakuratan praktikum.
c.    Berhati- hati dalam meneteskan larutan H2O2 kedalam larutan yang berada di tabung reaksi. Teteskan larutan H2O2 mengenai dinding tabung reaksi terlebih dahulu, sebab H2O2 bersifat keras.
d.     Berhati- hati dalam penggunaan maupun dalam membersihkan alat-alat yang merupakan sisa pakai reagen carr-price, sebab carr-price akan mengeras/mengendap jika terkena air

VI.    DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Praktikum Kimia Organik-Biokimia 2013 Buku Petunjuk Praktikum Kimia Organik–Biokimia Teknik Kimia FT UNNES Semarang.
http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_D , diakses pada hari Minggu, 22 September 2013 pukul 08.36 WIB
http://theodorabean.blogspot.com/2011/10/laporan-vitamin-d.html , diakses pada hari Minggu, 22 September 2013 pukul 09.13 WIB

Kamis, 11 April 2013

Blog baruku ini tentang kota kelahiranku . . . . . Ini sedikit ulasan tentang kota kelahiranku . . . . Bojonegoro kota Sumber Minyak dan Api Abadi



Semua pasti ngerti kan kota Bojonegoro, kota di daerah Jawa Timur ini tidak hanya terkenal dengan Ledrenya aja lho,,, kota bojonegoro juga mempunyai Sumber  Potensi dan sumber daya Alam yang besar dan  menarik  salah satunya Kandungan Minyak di Bojonegoro yang setara Rp 1.800 Triliun Sungguh luar biasa karunia Tuhan yang diberikan pada kota dengan julukan kota ‘Angling Dharma’ Bojonegoro,karena di sumur Banyu Urip salah satu desa di bojonegoro  saat ini telah ditemukan kandungan minyak kurang lebih 700 juta barel.sungguh angka yang fantastis bagi Negara Indonesia karena saat ini minyak menjadi primadona bagi kebutuhan fital manusia modern.warga bojonegoro pun harus menyiapkan diri untuk perkembangan yang begitu dahsyat tersebut dan sudah barang tentu Sumber Daya Manusia (SDM) harus dipersiapkan dengan matang,begitu juga dengan pemerintah kabupaten (Pemkab) Bojonegoro yang terus berupaya para kontraktor local juga dapat,mengerjakan proyek raksasa tersebut agar pemerataan dapat dinikmati oleh rekanan  daerah. Bapak Suyoto,Bupati Bojonegoro.itupun berdampak baik juga bagi para warga bojonegoro karenanya  pengeboran minyak yang dikerjakan oleh Mobil Cepu Limited (MCL) menghimbau kepada masyarakat  sekitar pengeboran  untuknya saat ini  mendesak supaya para warga mendapat jatah lapangan pekerjaan diberbagai sector yang ada karena saat ini banyak proyek yang ada di blok yang lebih banyak melibatkan rekanan luar daerah bukan berasal dari masyarakat sendiri.

       Bicara tentang Bojonegoro Kota Api Abadi itu karena di salah satu kecamatan di daerah Bojonegoro yaitu Ngasem terdapat objek wisata kayangan api,dimana apinya menyala sepanjang masa kayangan api ini ada sejak zaman kerajaan majapahit terdahulu lho… cerita sedikit tentang sejarahnya dan menurut cerita rakyat konon api itu digunakan oleh para empu untuk membakar besi untuk dijadikan keris.menurut kepercayaan rakyat hingga saat ini empu tersebut masih ada dan tak jarang menampakkkan diri lokasi kayangan ap,serem juga ya . . . .

 Ini ceritaku sekarang apa cerita tentang kota kelahiranmu . ..  . ???